foto

foto
gambar

ma assalam

ma assalam
keluarga besar

Ma Assalam

Ma Assalam
YPI Assalam Peduli Korban Letusan Gunung Kelud

Postingan Terbaru

Kamis, 09 Maret 2017

BK

ma assalam jambewangi

maaf halaman ini belum di isi

Minggu, 12 Februari 2017

TIPS MEMILIH PTN IDAMAN

ma assalam jambewangi
            MADRAYAH ALIYAH (MA) adalah lembaga pendidikan tingkat menengah atas yang dirancang untuk mempersiapkan anak-anak didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Setiap siswa MA seharusnya mempunyai wawasan ke depan kira-kira Perguruan Tinggi mana yang akan dimasuki kelak setelah lulus MA. Pemilihan studi di perguruan tinggi sangat menentukan bagi peserta didik MA dalam rangka untuk mengejar cita-cita karirnya. Justru karena perguruan tinggi sangat menentukan arah dan perjalanan karir peserta didik maka peserta didik sering kesulitan untuk menentukan perguruan tinggi untuk studi lebih lanjut.
Berikut ada 7 kiat sukses untuk memilih perguruan tinggi:
  1. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai berbagai perguruan tinggi. Informasi yang penting mengenai perguruan tinggi antara lain; bentuk-bentuk perguruan tinggi, status perguruan tinggi, dan program pendidikan di perguruan tinggi. Selain ketiga hal tersebut juga harus diperoleh informasi mengenai jurusan-jurusan yang ada di perguruan tinggi, apa yang dipelajari, bagaimana karirnya, apa yang dikerjakan secara konkret dalam pekerjaannya, apa yang diperlukan dalam pekerjaan itu dan bagaimana prospek karir ke depan.
  2. Membaca diri. Kalau kita membaca buku maka kita tahu isi buku tersebut, kalau kita membaca diri kita maka kita tahu isi diri kita. Bagaimana diri kita, apa yang menjadi kecenderungan-kecenderungan kita, apa yang menjadi keunggulan dan kelemahan kita, hal-hal apa yang dapat kita kuasai dengan baik dan masih banyak lagi. Jadi membaca diri artinya melihat dan mengenali diri. Pengenalan diri menjadi penting dalam rangka mencocokan pilihan kita dengan keadaan diri kita. Jangan sampai kita memilih jurusan atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan keadaan diri kita.
  3. Tekad, minat, kemauan, dan keinginan harus sejalan dengan kemampuan. Keinginan, minat, tekad, kemauan akan sangat menguntungkan kalau sama dengan kemampuan yang ada. Artinya bisa saling mendukung sehingga menghasilkan prestasi yang optimal. Namun dalam kenyataan, keinginan minat tidak selalu sejalan dengan kemampuan. Lalu bagaimana kalau kita menghadapi situasi yang seperti ini. Sangat menginginkan jurusan atau pekerjaan di bidang akuntasi tetapi tidak mampu untuk menjadi orang yang teliti? Dalam situasi yang seperti ini kita harus benar-benar bijak. Keinginan yang sangat kuat pasti memunculkan usaha keras, usaha keras pasti akan membuahkan hasil meskipun dalam jangka waktu yang lama. Jadi orang yang menginginkan jurusan atau karir tertentu tetapi ternya kemampuannya tidak mendukung harus siap dengan kerja keras dan alokasi waktu yang lebih.
  4. Pilihan jangan diarahkan ke perguruan tingginya tetapi ke jurusannya.Kualitas pendidikan tinggi tidak dinilai dari perguruan tingginya tetapi dari jurusannya.  Di dalam perguruan tinggi yang ternama tidak setiap jurusannya baik. Begitu juga sebaliknya, tidak semua jurusan yang ada di perguruan tinggi yang tidak ternama semua jurusannya jelek kualitasnya.Kualitas pendidikan dari jurusan dapat dilihat dalam status akreditasi.
  5. Cari info status akreditasi. Status akreditasi dari suatu jurusan berbentuk nilai A, B, C dst. Status akreditasi ini dapat dilihat langsung dalam media-media promosi perguruan tinggi tersebut. Bagaimana dengan promosi yang tidak mencantumkan status akreditasinya. Jawabannya jelas kan? Kalau status akreditasinya baik pasti dicantumkan untuk promosi. Kalau tidak dicantumkan berarti status akreditasinya kurang memuaskan.
  6. Adakan survey biaya. Survey biaya sangat perlu dalam membuat rancangan pembiayaan kuliah. Rancangan ini penting untuk menghindari berhenti kuliah karena ternyata kesulitan biaya setelah proses kuliah berlangsung. Termasuk survey tentang biaya hidup ketika sudah di kampus.
  7. Berdoa. Berdoa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Semakin banyak berdoa semakin dekat dengan Tuhan. Sama juga dengan orang tua atau teman kita, semakin dekat kita dengan teman atau orang tua kita, maka kecenderungannya adalah mereka akan menuruti keinginan, kemauan kita karena sudah merasa dekat dengan kita mereka tidak mau menyakiti hati kita. Agaknya begitu juga dengan Tuhan. Semakin kita dekat dengan Tuhan maka Tuhan akan mengabulkan keinginan kita, tetapi dengan catatan bahwa keinginan kita memang baik.
  8. RESTU ORANG TUA.  Jangan lupa untuk meminta doa dan restu dari orang tua. Karena ini sangat penting berkaitan dengan kesuksesan studi ketika kuliah dan ini sesuai dengan ajaran agama.
 Demikian 7 kiat sukses dalam memilih perguruan tinggi. Semoga membantu teman-teman yang sedang berproses untuk memilih pendidikan lanjut di perguruan tinggi… Siiiiipppp….

Kamis, 09 Februari 2017

ISLAM NUSANTARA WARISAN WALISONGO

ma assalam jambewangi
        Pesantren sudah lama dikenal sebagai institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan indigenius, khas Indonesia. Telah beratus tahun lahir, tetapi ia masih eksis sampai hari ini, meski tanpa dukungan financial langsung dari negara/pemerintah sekalipun. Ia sering dicap sebagai lembaga pendidikan tradisional, acap distigma sebagai tempat pendidikan yang kumuh dan terbelakang. Ia sering dituding sebagai lembaga keagamaan konservatif dan statis. Ini adalah pandangan sekilas dan tidak kritis. Realitasnya Pesantren tetap eksis dalam dinamika modernitas. Pesantren telah mampu menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri. Belakangan telah berkembang biak anak-anak muda jebolan pesantren yang memiliki pikiran-pikiran modern bahkan progresif.
         Pesantren pada sisi lain, memiliki khazanah intelektual klasik, karya para sarjana Islam terkemuka dan otoritatif di bidangnya masing-masing. Di dalamnya mengandung pikiran-pikiran pluralistic yang semuanya dihargai. Dalam banyak hal krusial, berkaitan dengan system kenegaraan atau politik kebangsaan, Pesantren menampilkan jawaban- jawaban yang sangat relevan dan strategis. Amatlah mengesankan bahwa para Kiyai pengasuh pesantren yang berkumpul dalam perhelatan akbar dan puncak: Muktamar NU 1984 di Situbondo, telah menghasilkan keputusan keagamaan yang bersejarah. Mereka menerima Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan status final. Penerimaan NU atas Pancasila benar-benar dipikirkan oleh NU secara matang, mendalam dan atas dasar legitimasi teks-teks keagamaan. NU adalah organisasi keeagamaan dan kemasyarakatan pertama menuntaskan penerimaannya atas ideology Negara ini. K.H. Ahmad Siddiq, konseptor utama keputusan Muktamar 1984 ini, dalam makalahnya yang disampaikan pada Muktamar mengatakan bahwa “Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan pandangan Islam tentang ke-Esa-an Allah, yang dikenal pula dengan sebutan Tauhid” dan bahwa “pencantuman anak kalimat “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa” pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, menunjukkan kuatnya wawasan keagamaan dalam kehidupan bernegara kita sebagai bangsa”. K.H. Ahmad Siddiq pada akhirnya menyimpulkan: “Dengan demikian, Republik Indonesia adalah bentuk upaya final seluruh nasion teristimewa kaum Muslimin untuk mendirikan negara di wilayah Nusantara. Para ulama dalam NU meyakini bahwa penerimaan Pancasila ini dimaksudkan sebagai perjuangan bangsa untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sosial. (Baca : Muktamar Situbondo, 1984).
            Para ulama pesantren dan NU berdasarkan keputusan Muktamar Banjarmasin tahun 1935 itu, dapat menerima realitas tentang kedudukan negara dalam pandangan Islam menurut paham organisasi tersebut. Mereka tampak sekali lebih berpikir substantive dari pada berpikir formalistic. Bagi mereka yang paling utama bukannya nama/label agama bagi sebuah negara, sebagaimana dianut beberapa Negara lain, seperti Saudi Arabia, Iran, Pakistan atau Malaysia, melainkan implementasi, aktualisasi atau pengamalan ajarannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Gus Dur, tokoh paling terkemuka, pemimpin berjuta-juta santri dan warga NU, menyebutkan paling tidak tiga alasan utama atas keputusan ini. Pertama bahwa Negara ini secara factual dan real dihuni oleh masyarakat bangsa yang plural dan heterogen. Kedua, secara real Islam tidak memiliki ajaran formal yang baku tentang Negara. Ketiga, pelaksanaan ajaran-ajaran agama Islam menjadi tanggungjawab masyarakat, bukan menjadi tanggungjawab Negara.
           
Begitulah sikap para Kiyai dan Ulama Pesantren dan NU sejak dulu sampai hari ini. Bagi orang-orang yang berpengetahuan mendalam dan luas, “Wihdah al-Ummah” (kesatuan umat), “Wihdah al-Sya’ab” (kesatuan bangsa) dan selanjutnya “Wihdah al-Insan” (kesatuan umat manusia) adalah prinsip. Satu atas yang lain dari ketiganya tak dapat dipisah-pisahkan, meski satu atas yang lain memiliki makna yang berbeda. Dalam muktamar NU di Situbondo sebagaimana sudah disebut,ketiganya dikenal dengan istilah “Ukhuwwah Islamiyyah”, “Ukhuwwah Wathaniyyah” dan “Ukhuwwah Basyariyah” atau “Ukhuwwah Insaniyyah”.
Mengapresiasi Tradisi Nusantara
Tidak dapat diingkari bahwa dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pesantren telah memainkan peran transformasi sosial dan kultural di “pejajahan” tanah Nusantara. Pesantren selalu menunjukkan appresiasi terhadap kebudayaan lokal. Pesantren melakukan sikap akomodatif atas kebudayaan-kebudayaan dan tradisi-tradisi local di wilayah-wilayah Nusantara tersebut. Melalui ajaran-ajaran sufismenya, Pesantren menganggap bahwa praktik-praktik tradisi dan ekspresi-ekspresi budaya dalam masyarakat bukanlah masalah, sepanjang mendasarkan diri pada prinsip Tauhid. Tampak sekali lagi bahwa pesantren melihat persoalan-persoalan ini dari aspek substansinya, bukan format dan mekanisme formalistiknya. ‘Khudz al-Lubb In kunta min Uli al-Albab” (ambil saripati,jika kau seorang cendikia),kata al-Imam al-Ghazali. “In Kunta ‘aliman bi al-Ma’rifah Fa Da’ al-Lafzh wa Iqshid al-Ma’na” (Jika kau seorang yang berpengetahuan mendalam dan luas, tinggalkan formalisme dan pikirkan substansi”,kata Abd al-Rahman al-Jami.
Oleh karena itu pesantren menolak tegas sikap dan cara pandang kelompok puritan-radikal yang memahami pandangan akomodatif tersebut sebagai bid’ah (sesat) dan musyrik.Mereka adalah orang-orang yang tak paham.

Dalam konteks kehidupan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan, pandangan-pandangan keagamaan Islam pesantren sebagaimana sebagiannya disebut di atas, memiliki akar ajaran teologisnya. Yakni Ahlussunnah Wal-Jama’ah, disingkat Aswaja. Ahli Sunnah wa Al -Jama’ah adalah paham keagamaan yang menjunjung tinggi asas-asas moderasi dalam cara berpikir, bertindak dan bersikap. Ia adalah al-Tawâsuth (moderat), al-Tawâzun (keseimbangan) dan al-Tasâmuh (toleran). Dengan basis ini, pesantren sejatinya dapat menerima perkembangan ilmu pengetahuan yang berbasis rasionalitas dari manapun datangnya, tetapi juga tetap menghargai pemahaman keagamaan konservatif sepanjang memberikan manfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan mereka. Inilah yang dalam tradisi Pesantren dikenal jargon : “al-Muhafazhah ‘ala al-Qadim al-Shalih wa al-Akhdz bi al-Jadid al-Ashlah” (mempertahankan tradisi/pemikiran lama yang baik dan mengadopsi tradisi atau pemikiran baru yang lebih baik (dari manapun datangnya).
Keputusan keagamaan yang dihasikan para ulama Pesantren di atas diyakini banyak pihak memiliki relevansi untuk mengatasi problem politik umat Islam Indonesia yang tengah berada dalam situasi yang mengkhawatirkan dewasa ini. Ideologi Aswaja yang menjadi anutan pesantren inilah yang dapat memberikan jawaban secara telak tuduhan “ekstrimis” atau “teroris” yang dialamatkan kepada Pesantren dan lebih jauh Islam. Aswaja tafsir pesantren tidak pernah mengenal penggunaan cara-cara radikal atau cara-cara kekerasan atas nama atau simbol agama terhadap orang lain meski mereka berbeda aliran keagamaan, bahkan juga terhadap mereka yang berbeda agamanya. Aswaja juga tidak pernah menganjurkan pengikutnya untuk memulai perang terhadap orang kafir/non muslim. Perang dapat dijalankan hanya dalam rangka membela diri dari serangan mereka. Jika ada kemunkaran yang terjadi dalam masyarakat, doktrin Aswaja mengajarkan “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”, melalui “hikmah” (ilmu pengetahuan), mau’izhah hasanah (nasehat yang santun) dan mujadalah billati hiya ahsan (berdebat dengan cara yang terbaik). Cara lain adalah melalui aturan-aturan hukum yang adil dan dilaksanakan dengan konsekuen. Hukum yang adil adalah pilar utama bagi kehidupan bersama masyarakat bangsa. Demikianlah, maka adalah jelas Aswaja menolak cara-cara penyebaran agama dengan kekerasan baik fisik, psikis maupun pembunuhan karakter. Dengan ungkapan lain, mereka yang menggunakan kekerasan dalam menyebarkan agama, meski dengan mengatasnamakan agama atau umat Islam bukan bagian dari masyarakat Aswaja dan Pesantren. Kita harus waspadai klaim-klaim mereka itu.
Jika demikian, sebagai tanggungjawab keagamaan dan komitmen kebangsaan (nasionalisme), pesantren sudah saatnya tampil di garda paling depan untuk menyelamatkan Negara dan bangsa ini dari ancaman dan aksi-aksi gerakan radikal itu. Pembiaran terhadap ideology dan gerakan radikalisme yang mengatasnamakan Islam secara niscaya akan meruntuhkan bangunan Negara-bangsa dan menghancurkan kesatuan Negara Repulbik Indonesia yang sudah disepakati bersama itu. Sikap dan tindakan pesantren itu kini sedang ditunggu-tunggu oleh masyarakat bangsa. Inilah makna “ISLAM NUSANTARA”.

Rabu, 06 Mei 2015

HUMOR GUS DUR : BECAK DILARANG MASUK

ma assalam jambewangi
Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD (buku Setahun bersama Gus Dur, kenangan menjadi menteri di saat sulit) tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ceritanya, ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu "becak dilarang masuk". Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki oleh becak.

"Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini," bentak pak polisi. "Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk," jawab si tukang becak .

"Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk," bentak pak polisi lagi.Sumber: merdeka.com

Kamis, 27 November 2014

ma assalam jambewangi
Daftar Penerima BSM

Rabu, 26 Maret 2014

Prof. Yohanes Surya : "Carikan saya Anak Paling Bodoh Dari Papua Akan Saya Latih Jadi Juara"

ma assalam jambewangi
 
 Image dari Yohanes Surya.com

Anak kelas 2 SD dari Papua yang sudah tinggal kelas 4 kali, jadi Juara matematika tingkat nasional, dan juara membuat robot!
Prof. Yohanes Surya PhD. yang dilahirkan di Jakarta 6 Nopember 1963 ini, tidak asing lagi bagi telinga kita karena telah melahirkan segudang prestasi ditingkat internasional. Profesor lulusan College of William and Mary, Jurusan Fisika dari USA, dibawah bimbingan beliau, pelajar dari Indonesia telah mmapu berbicara di tingkat dunia. 54 medali emas, 33 medali perak dan 43 medali perunggu telah diraih pelajar indonesia didalam berbagai lomba olimpiade tingkat internasional. Bahkan pada tahun 2006, Pelajar Indonesia menjadi juara dunia, mengalahkan 86 negara.
Hari ini beliau banyak berbincang dengan anggota PPI Kyoto, di Universitas Kyoto, Jepang. Beliau bercerita rahasia resepnya untuk menjadi seorang pengajar yang luar biasa. Mengapa luar biasa? tentu saja, karena sudah membuat Pelajar Indonesia menjadi Juara Dunia di bidang Fisika.
Tetapi yang menarik buat saya adalah, beliau mengatakan bahwa orang Indonesia itu cerdas, jika diberi kesempatan dan dilatih dengan baik. Beliau mengatakan, ”tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang tidak mendapat kesempatan belajar dari guru yang baik dan metode yang benar.” Untuk membuktikan pendapatnya ini, maka beliau pergi ke Papua untuk mencari murid yang paling bodoh, yang paling sering tinggal kelas, yang tidak bisa menjumlahkan, pokoknya yang bodohnya tak ketulunganlah kata orang Jakarta.
Mereka dibawa ke Jakarta, dalam tempo 6 bulan anak anak itu sudah menguasai pelajaran kelas 1 sampai kelas 6 SD. Ada satu orang anak yang sudah 4 tahun tinggal kelas di kelas 2 SD, dilatih kemudian menjadi juara nasional untuk olimpiade matematika, dan juga menjadi juara lomba membuat robot tingkat nasional. Banyak dari antara anak anak papua yang paling bodoh itu, yang kampungnya paling terpencil, dimana semua orang masih pakai koteka, setelah di latih oleh guru yang baik dan metode yang benar, setelah di beri kesempatan, maka pada tahun 2011, anak-anak itu menjadi juara Olimpiade Sains dan Matematika Asia , dengan merebut emas, perak dan perunggu.
Masih sungguh banyak prestasi yang dicapai Sang Guru ini, yang tak mungkin saya ceritakan dalam tulisan singkat ini. Tetapi cukuplah mewakili bahwa dengan memberi kesempatan bagi anak anak dari desa terpencil di Indonesia, mereka bisa menjadi Juara Dunia.
Prof. Yohanes Surya PhD, setelah menyelesaikan studinya di USA, beliau sempat kerja disana dan ditawari berbagai hal menarik supaya tetap di USA. Tetapi beliau memilih untuk pulang ke Indonesia untuk berbuat sesuatu. Beliau punya mimpi 15 tahun kedepan untuk mendidik anak-anak Indonesia yang paling tertinggal didaerah daerah, sehingga mereka menjadi Doktor (PhD), 30000 doktor, yang disebar diseluruh pelosok negeri. Jika ini terwujud, maka Indonesia akan bisa berbicara di Tingkat Internasional, bahkan kita akan bisa bertanding dengan negara maju seperti USA.
Jika anak-anak Papua bisa menjadi juara olimpeade fisika, juara olimpiade matematika, Juara membuat robot, maka semua anak-anak Indonesia yang paling bodoh sekalipun diseluruh nusantara, jika diberi kesempatan dan dibimbing dengan metode yang benar, maka sangat mungkin menciptakan 30000 doktor yang tersebar diseluruh Indonesia, ketika itu terjadi maka kemajuan negeri kita akan sama dengan USA, bahkan seperti pelajar Indonesia yang juara Olipiade Fisika, maka kita bisa jadi juara dunia, semua mungkin jika kita berusaha. Mestakung, kata beliau, semesta akan mendukung jika kita berusaha.
Apa rahasianya menjadi guru yang baik? Guru yang baik adalah guru yang bisa menginspirasi para muridnya, guru yang baik adalah guru yang bisa mengajarkan muridnya dengan mudah, ceria dan senang. Metode yang diyakininya ini ternyata telah berhasil dengan luar biasa. Selain menjadi Juara Dunia di bidang Fisika dan Matematika, sudah banyak anak didiknya menjadi ilmuwan dan PhD terkemuka didunia. Satu lagi kita sudah menjadi lawan yang tangguh di bidang matematika dan fisika. Seumpama ini adalah pertandingan bola, maka kita adalah Brazil atau Jerman. Lawan yang sudah ditakuti lawan sedunia.
Semoga tulisan ini memberi inspirasi bagi guru-guru di Indonesia.

Selasa, 25 Maret 2014

YPI Assalam Peduli Korban Letusan Gunung Kelud

ma assalam jambewangi
 

Pada tanggal 8 maret 2014 YPI Assalam Jambewangi melaksanakan bakti Sosial Peduli korban Letusan Gunung kelud Yang meletus pada malam jum'at tanggal 13 februari 2014. Bakti sosial kali ini mengambil lokasi di desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang sekitar 20 km dari YPI Assalam Jambewangi. Peserta Bakti sosial adalah dari seluruh civitas akademika YPI Assalam Jambewangi mulai dari SMP, SMK, Madrasah Aliyah dan Juga Pondok Pesantren yang kurang lebih berjumlah 150 an peserta.
Setelah melalui survei lokasi sebelumnya untuk menentukan tempat yang mana yang masih membutukan bantuan akhirnya tim survei memutuskan untuk membersihkan SDN Pandansari 3 yang berada Sekitar 8 km dari Gunung Kelud.  Dengan pertimbangan Kondisi Lokasi Sekolah tersebut sangat parah kerusakanya  dan masih sedikit tersentuh bantuan sehingga kegiatan belajar mengajar praktis tidak bisa dilaksanakan. (mjb)

Senin, 17 Maret 2014

PENGUMUMAN BSM MA ASSALAM 2013/2014

ma assalam jambewangi
Bagi Siswa Siswi MA Assalam Jambewangi Kelas X dan Kelas XI, yang ingin mendapatkan Bantuan Siswa Miskin (BSM), 
di mohon untuk menyerahkan surat keterangan tidakk mampu (SKTM) dan juga Foto Copy KK ke kantor TU maksimal tanggal 19 Maret 2014 pukul 14:00,,,
Kuota Penerimaan Usulan sebanyak 65 Siswa

informasi lebih lengkap bisa SMS ke :
(085646446823) P. Bustanul
(085646715996) P. Mujab
(08563613627) M. Chosim Micho's

mohon bantuan e untuk temen" e yang gag terlalu aktif di media sosial di beri kabar lewat SMS

Selasa, 28 Januari 2014

INFO SEPUTAR UJIAN NASIONAL DAN RANGKAIANYA

ma assalam jambewangi
Ujian Nasional tingkat SMA/MA dan SMK akan dilaksanakan mulai tanggal 14-16 April 2014. Namun ada perbedaan dengan UN tahun 2014 ini dengan ujian Nasional tahun sebelimnya. 1). Dari sisi waktu penyelenggaraan kalau dulu UN diselenggarakan selama 4 hari sekarang menjadi 3 hari. 2).Dari sisi penentuan kelulusan siswa juga berubah. Komposisi nilai raport dan nilai UAS sebesar 70% dan 30 %. Info Selengkapnya bisa di baca di link berikut ini seputar UN 2014.
Bagi siswa-siswi yang masih duduk di bangku SMA, SMK atau MA tetap semangat dan jangan lupa siapkan diri anda masing-masing baik secara lahir maupun batin.(Presented By:Human Resources Development of MA Assalam).

Guru Ma Assalam

  • Sulhan mujab Spdkepala sekolah
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers
  • Syed Faizan AliMaster / Computers